Rabu, 06 April 2011

sejaran perkembangan cybercommunication didalam dan diluar


 nama:triyani
nim :0971500210

Sejarah cyber communication diluar
Community, masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikasi, memiliki symbol-simbol dan aturan tertentu serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relative dapat menghidupi dirinya sendiri.
Ø  Penemuan dan perkembangan teknologi Informasi dalam skala massal, telah mengubah bentuk masyarakat manusia dari masyarakat dunia local menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki The Big Village, yaitu sebuah desa yang besar yang di mana masyarakatnya saling mengenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya seperti layaknya kehidupan yang berkembang di desa.
Ø  Masyarakat global itu jjuga merupakan suatu kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, pertahanan militer bersama, mata uang bersama bahkan menciptakan perang dalam skala global disemua lini.
Ø  Secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa disadari , komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan masyarakat , yaitu masyarakat nyata dan masyarakat maya (cybercommnunity)
Ø  Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana sebuah kehidupan nyata di mana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat di bangun melalui penginderaan (dapat diraba, dilihat, dicium, didengar dan dirasakan, oleh panca indera)
Ø  Masyarakat maya, adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan  an disaksikan sebagai sebuah realitas.
Ø  Kemajuan teknologi informasi inilah yang telah mengubah dunia maya yang terdiri dari berbagai macam gelombang magnetic dan gelombang radio, serta sifat kematerian yang belum di temukan manusia, sebagai sebuah ruang kehidupan baru yang sangat prospektif bagi aktivitas manusia yang memiliki nilai efisiensi yang sangat tinggi.
Ø  Awalnya Masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai,citra,dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta.
Ø  Sebagai ciptaan manusia, maka masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya. Seperti membangun interaksi sosial dan kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, membangun pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan membangun system kejahatan juga control sosial.
Ø  Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya.
Ø  Proses sosial dan interaksi sosial  dalam masyarakat maya ada yang bersifat sementara dan  ada dalam waktu yang relative lama dan menetap. Sifat dan iinteraksi sosial mereka ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya.
Ø  Interaksi sosial sementara , terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan hanya bermain didunia maya melalui browsing dan chatting, atau search misalnya untuk keperluan pencarian data tugas, data umum dan sebagainya.
Ø  Interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama antara sesama anggota masyarakat maya lainnya. Pengguna internet yang ini disebut netter yang setiap saat berada dalam dunia maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar dan bahkan berbuat criminal dalam mayarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebgai alamat mereka.
Ø  Kebanyakan dari anggota masyarakat menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan memiliki alamat dan “rumah” di sana dengan status penyewa atau pemilik. Mereka ini yang memiliki e-mail, website atau bahkan provider. Secara kontinyu memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat guna berbagai kebutuhan.
Ø  Masyarakat maya dibangun melalui interaksi sosial sesame anggota masyarakat  maya. Syarat-syarat interaksi sosial dalam  masyarakat nyata harus memiliki social contact dan communication. Persyaratan ini juga menjadi substansi utama dalam kehidupan sosial mayarakat maya. Hubungan yang di bangun dalam jaringan-jaringan computer, frekuensi radio, antena atau modem sesungguhnya adalah hubungan-hubungan sosial yang dibangun oleh anggota masyarakat untuk saling berinteraksi sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang mereka gunakan.
Ø  Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayan dalam masyarakat maya, kebudayaan yang di kembangkan adalah budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat di pertukarkan dalam interaksi simbolis.
Ø  Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif lagi apabila disebut intersubjektif yang sangat didominasi adalah creator dan imajinater yang setiap saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah.
2.Penggunaan teknologi informasi seperti televisi, internet, dan telefon seluler oleh masyarakat merupakan basis bagi munculnya masyarakat cyber. Perangkat teknologi informasi tadi mendorong revolusi terbentuknya masyarakat cyber. Kehadiran masyarakat tersebut sesungguhnya sudah diwartakan para ahli jauh-jauh hari. Namun, realitasnya baru benar-benar dirasakan masyarakat Indonesia ketika sejumlah kasus tadi mengemuka.
3. seperti koin solidaritas untuk Prita, solidaritas Bibit-Chandra, serta pembobolan rekening sejumlah nasabah bank, menjadi penanda datangnya sebuah "masyarakat baru". Disebut masyarakat baru karena peristiwa-peristiwa tersebut berlangsung dalam cara, situasi, dan realitas yang baru. Koin solidaritas untuk Prita misalnya, terbentuk melalui jejaring sosial seperti Facebook, Twitter. 
4.one to one communication: adalah tindakan dari individu berkomunikasi dengan yang lain. Dalam istilah internet, hal ini dapat dilakukan melalui e-mail tetapi komunikasi one to one yang paling khas di Internet adalah pesan instan karena tidak mempertimbangkan komunikasi one to many seperti chat room sebagai bagian penting dari perusahaan lingkup (namun, ini mungkin dapat diperdebatkan sebagai pesan instan termasuk mengumumkan informasi keberadaan, yang dapat dianggap sebagai bagian dari sistem komunikasi many to many).
one to many communication : adalah tindakan dari individu berkomunikasi dengan banyak orang.
dalam istilah internet:Share update status.Dalam dunia nyata:Berpidato,Radio,Televisi,Orasi,Seminar.
5. 1. Tema yang saya angkat "Yang Muda Yang Berkreasi" mengenai dunia anak muda yang tidak hanya berkecimpung dalam hal bergaul saja mnamun saya mempunyai sudut pandang tentang sudut pandangan muda yang positif seperti bahaya aborsi,prestasi anak negeri agar bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman saya.
  2. 1.informasi bahaya aborsi:Bisa mengetahui dampak dari aborsi dan kita bisa mengetahui dampak secara langsung dari aborsi tersebut.
      2.Prestasi dan kreasi anak bangsa:Saya tergerak untuk menunjukkan prestasi-prestasi anak bangsa yangmungkin kita sendiripun jarang mengetahui informasi tentang bakat-bakat muda mereka.
      3.Koleksi sepatu dan Tshirt terbaru dari Macbeth:Hanya ingin share mengenai prodak terbaru dari macbeth,karena prouk ini yang banyak dicari dari kalangan para anak muda.
      4.Sejenak untuk merenung:Karena untuk bahan perenungan tentang hidup supaya teman-teman dan saya bisa terinspirasi olehartikel tersebut.
     5.Anak Muda Luar Biasa:Mengenalkan anak-anak muda yang berjasa dalam bidang komunikasi,yang munkin saja bisa jadi panutan untuk kaum muda. 
   3.Tujuan saya tidak muluk-muluk saya hanya ingin mengungkap sisi lain dari anak muda yang bisa berprestasi,dan mungkin saja bisa menadi inspirasi bagi yang membacanya.
  4.Komunikasi secara one to many karena teman-teman saya bisa posting komentar di blog saya.atau mungkin mereka bisa sare coment tentang blog saya di Facebook.
  5.Saya tertarik mengunakan Backgroung yang bertuliskan "Yang Muda Yang Kreatif" Background tersebut saya dapatkan dari teman saya yang mendesign logo tersebut,logo tersebut dipakai dalam acara "Latihan Gabungan PMR se surakarta",Logo tersebut menjiwai blog yang saya buat :)
6.GlobalVillage :
 Global Village adalah konsep mengenai perkembangan teknologi komunikasi di mana dunia dianailogikan maenjadih sebuah desa yang sangat besar. Marshall McLuhan memperkenalkan konsep ini pada awal tahun 60-an dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension of A Man. Konsep ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa suatu saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Pada masa ini, mungkin pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa, tapi pada tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas jangkauannya, internet belum ada, dan radio masih terbatas antardaerah, pemikiran McLuhan dianggap aneh dan radikal.
Desa Global menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. McLuhan meramalkan pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi. McLuhan memperkirakan apa yang kemudian terjadi pada masa sekarang, di abada ke-2o seperti saat ini.
McLuhan memperkirakan pada masa digital dan serba komputer tersebut, persepsi masyarakat akan mengarah kepada perubahan cara serta pola komunikasi. Bagaimana pada saat itu, masyarakat tidak akan menyadari bahwa mereka sedang mengalami sebuah revolusi komunikasi, yang berefek pada komunikasi antarpribadi. Di atas level komunikasi interpersonal yakni komunikasi antara dua-tiga orang, pada masa desa global benar-benar terjadi trend komunikasi akan ke arah komunikasi massa, yakni bersifat massal dan luas. Di mana pembicaraan akan suatu topik dapat menjadi konsumsi dan masukan bagi masyarakat luas, kecuali, tentu saja, hal-hal yang bersifat amat rahasia seperti rahasia perusahaan, rahasia negara, keamanan-ketahanan. Semua orang berhak untuk ikut dalam pembicaraan umum, dan juga berjak untuk mengkonsumsinya, tanpa terkecuali.
McLuhan menyatakan bahwa desa global terjadi sebagai akibat dari penyebaran informasi yang sangat cepat dan massive di masyarakat. Penyebaran yang cepat dan massive ini menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (media massa). manusia pada masa itu akan lebih menyukai komunikasi audiovisual yang ateraktif, informatif, dan menghibur. Bertentangan dengan “kekuatan” teknologi media massa, manusia tidak akan mengagumi internet seperti pada awal kehadirannya di tengah masyarakat, sekalipun Internet dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya dalam tempat yang berjauhan, menyampaikan banyak pesan ke tempat yang berlainan dalam satu waktu bersamaan. Perkembangan konsep Desa Global. Seiring berjalannya waktu, konsep ini terus berkembang. konsep ini dianggap sesuai dengan keadaan masa kini, yakni teknologi komunikasi, salah satunya adalah internet, terbukti dapat menyatukan dunia. Perkembangan teknologi seperti yang dinyatakan dalam desa global, membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah orang selalu bisa mengetahui kabar terbaru yang terjadi di tempat lain, dapat berkomunikasi dan terhubung walau dalam jarak ribuan mill, mencari dan bertukar informasi. Adapaun dampak negatifnya adalah kecanduan internet, orang tidak dapat hidup tanpa internet, orang yang lebih eksis di dunia maya dibandingkan dunia nyata, yang menggangu hubungan sosialnya dengan orang lain.
Contoh: 
Contoh dampak GlobalVillage bagi masyarakat adalah gempa yang terjadi di Sumatera Barat dapat menimbulkan kesan yang sama pada orang di Bandung atau di Samarinda. Persepsi mereka terhadap pemberitaan media massa akan cenderung sama, yaitu sedih, iba, ingin membantu, dan sebagainya. Hal ini tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat, yakni membantu mempercepat masyarakat untuk mendapat informasi terbaru mengenai suatu peristiwa. Media massa juga membantu masyarakat untuk menolong korban gempa di pariaman dan sekitarnya, dengan pemberitaan bantuan untuk korban gempa, seperti "X peduli gempa padang", "dompet amal gempa padang" dan sebagainya. Ada juga dampak negatif dari menjadi nyatanya konsep GlobalVillage ini, yakni siapapun dapat mengakses apapun, misalnya anak kecil yang dapat mengakses berita kekerasan lewat tayangan televisi, atau melihat video porno di internet. Masyarakat sendiri yang harus bisa menyaring apa yang mereka anggap baik mereka. Sedangkan dampak desa global bagi media massa adalah berkembangnya industri media massa, baik media cetak, media interaktif, maupun media elektronik. banyaknya koran dalam bentuk on-line, yang dapat memperbaharui berita, melaporkan kejadian yang baru saja terjadi, langsung ditulisa dan dipublikasikan melalui media interaktif tersebut. selain itu, dampak desa global bagi media massa adalah berkembangnya media massa,tidak hanya sebagai industri yang berujung ekonomi, tetapi juga industri komunikasi dan informasi. Kemunculan teknologi seperti 3G, 4G, Wimax, situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, plurk tidak lepas dari kemunculan GlobalVillage.
 
SEJARAH PERKEMBANGAN TEHNOLOGI KOMUNIKASI
Pendahuluan
Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun) (Rogers, 1986)
Kata Teknologi tidak hanya terbatas kepada pengguna mesin-mesin, meskipun dalam pengertian sempit sering digunakan keterkaitan teknologi dan mesin dalam bahasa sehari-hari.
Technology is a design for instrumental action that reduces the uncertainly in the course-effect relationships invalved in achieving a desired outcome.Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software(Perangkat Lunak).
Salah satu jenis teknologi adalah Teknologi Komunikasi

Teknologi Komunkasi dan Bahasa

n Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu-individu lainnya.

n Teknologi Komunikasi diawali sejarah manusia seperti ditemukannya bahasa lisan dan bahasa tulisan dalam bentuk photographs yang ditulis pada dinding gua-gua ;

n Teknologi Media (secara potensial dapat mencapai khalayak massa) berasal dari Cloy Robberts (Tulisan pada lembaran-lembaran tanah liat) dalam peradaban awal seperti bangsa Sumeria di daerah Sungai Eirpat dan Sungai Tigris serta Bangsa Mesir.

Kompetensi

n Kompetensi insan komunikasi dalam Teknologi Komunikasi :

1. Users (Pengguna) teknologi komunikasi

2. Content of Technology pada teknologi komunikasi

3. Riset dampak sosial teknologi komunikasi

n Sebagai users, maka insan komunikasi sebagai ilmuwan sosial harus berbasis teknologu komunikasi.

n Content of Technology, misalnya teknologi komunikasi berbentuk televisi atau media online, maka yang mengisinya adalah orang komunikasi, seperti program berita pada televisi atau cyber communication pada media online (internet).

n Kemampuan meneliti dampak sosial teknologi komunikasi harus dimiliki oleh orang komunikasi seperti meneliti dampak sosial pengguna play station terhadap perilaku belajar anak sekolah dasar.

Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang peradaban manusia terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi / komunikasi (lihat Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001) :

1. Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat. Ciri masa ini adalah penggunaan “baterai alamiah” yang dapat menyimpan energi yang dapat diperbaharui dalam otot-otot binatang, hutan, air terjun, angin atau langsung dan matahari, banyak sekali menggunakan kincir air dan kincir angin.

Gelombang Peradaban Manusia

2. Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari Renaissance (pencerahan di Eropa). Adam Smith dengan bukunya The Wealth of Nations dari Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species mewarnai budaya renaissance.

n Imprialisme dan kolonialisme di gelombang kedua ini merupakan interpretasi yang salah dari Teori Darwin, terutama ideologi Social Darwinism dan Herbert Species ; The Mights is always Rights.

n Gelombang kedua ini berbudaya produk massa, pendidikan massa, komunikasi massa dan media massa.

n Budaya Iptek tumbuh dengan pesat

n Terjadi urbanisasi dan pembangunan kota besar, penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

3. Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat informasi dengan ciri-ciri :

Kelangkaan bahan bakar fosil ; kembali ke energi yang dapat diperbaharui

Proses produksi yang cenderung menjadi produksi massa yang terkonsentrasi

Terjadinya deurbanisasi dan globalisasi karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Peradaban gelombang ketiga merupakan Sintesa dari gelombang pertama (tesa) dan gelombang kedua (antitesa).

Dalam gelombang ketiga ini kadang disebut sebagai Knowledge Age, dengan digunakannya satelit telekomunikasi, kabel optik dalam jaringan internet, masyarakat mampu berkomunikasi online

Era Komunikasi dan Informasi
Masa Puncaknya era komunikasi dan informasi akan segera tercapai 10-20 tahun kedepan.

Open Society (Struktur Masyarakat Terbuka/ umumnya para anggota masyarakat berusaha dan bekerja keras untuk menaikkan statusnya didalam masyarakat. Mereka bersaing dan bekerjasama untuk dapat naik ke lapisan atas berikutnya sesuai dengan sistem kompetisi dan korporasi yang sudah dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

Lima Gelombang peradaban baru akan bergantian atau pun kadang-kadang bersamaan mendominasi budaya masyarakat dunia selanjutnya :

Era Industri Rekreasi (Hospitality, Recreation, Entertainment) yang akan mendominasi budaya pada tahun 2015 M.

Era Bioteknologi (Bioteknologi, genetics, Cloning) yang akan mendominasi budaya dunia pada kira-kira tahun 2001 M.

Era mega material (Quantum Physics, Nanotechnology high pressure physics) yang akan mendominasi dunia kira-kira tahun 2200 M dan 2300 M.

Era Atom Baru (fusion, lossers,hydrogen and helium isopes) yang akan mendominasi budidaya duinia kira-kira pada 2100 – 2500 M.

Era Angkasa luar baru (Specsaft, Exploration, Travel, Resource Gathering, Astrophysics) yang akan mendominasi sebelum tahun 3000 M (Alisyahbana, 2001).

PENGERTIAN
Evolusi : adalah perubahan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan dalam waktu yang lama

PENGANTAR
Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan abad sekarang inl, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused).


Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler-technology)Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.
Terbentuknya masyarakat informasi melalui proses transisi dari masyarakat sebelumnya yaitu masyarakat pra pertanian, masyarakat pertanian dan masyarakat industri, yang dipacu atau dipercepat dengan terjadinya perubahan teknologi komunikasi

Komunikasi dengan menggunakan media masih bersifat formal, karena ada fungsi – fungsi tertentu, misalnya : tentang obat – obatan, pengajaran atau membuat peralatan sederhana misalnya membuat lilin. Disini budaya mencatat mulai berkembang. Dengan terciptanya mesin cetak Guttenberg dari Jerman, maka mulai ada proses komunikasi masal.

MASYARAKATINDUSTRI

Masyarakat industri terwujud pasca terjadinya revolusi Industri di Inggris sejak ditemukannya mesin uap pada tahun 1712. Pada era ini mulailah ada penerbitan seperti buku, surat kabar majalah dll., dengan ciri – ciri harga terjangkau karena adanya proses masalisasi produk media. Bersamaan dengan masalisasi produk media cetak, maka terjadi pula penurunan angka buta huruf, yang ini mendorong pula berkembangnya industri cetak – mencetak.
Di bidang media, pada tahun 1830-an, dengan berkurangnya buta huruf dan berkembangnya berbagai produk baru hasil dari industri baru, maka mulai muncul pemikiran tentang perlunya iklan, yang berfungsi menampilkan suatu jenis produk baru. Dan mulai perioda ini mulailah muncul gagasan – gagasan tentang pemasangan iklan surat kabar (koran), radio dan film



MASYARAKATINFORMASI
Pada akhir 1900, pekerja di bidang informasi atau media hanya berjumlah sekitar 10%. Pada akhir masyarakat industri dan merupakan awal era informasi di sekitar tahun 1950-an, pekerja di bidang media / informasi telah mencapai 30% dari berbagai jenis pekerjaan.
Pada akhir 50-an dimana mulai berkembang teknologi komunikasi bersamaan dengan berkembangnya teknologi komputer, maka pekerja yang bergerak di bidang media dan informasi menjadi sekitar separuh dari jumlah jenis pekerjaan yang ada, yang ini dimulai sekitar akhir tahun 60-an.
Konvergensi media ini terwujud melalui beberapa jalan, antara lain terjadinya integrasi teknologi, merging dari perusahaan – perusahaan media, perubahan dari lifestyle, perubahan pola dan jenis karir, perubahan peraturan – peraturan, perubahan issue – issue sosial, yang semuanya menyebabkan terjadinya dinamika sosial.
Dengan berkembangnya Information and Communication Technology (ICT) pada Masyarakat Informasi, maka berkembang pula proses – proses komunikasi. Komunikasi interpersonal se olah – olah lalu menjadi :
Tidak Berjarak; Dapat Dilaksanakan serentak lebih dari dua orang; Jarak dalam cara berkomunikasi tidak lagi menjadi kendala
Terjadi merger kemampuan, baik antara orang yang berkomunikasi dengan pencipta software yang digunakan dalam berkomunikasi maupun diantara orang – orang yang berkomunikasi menggunakan fasilitas ICT; Dalam waktu yang relatif singkat orang yang berkomunikasi akan segera diperkaya informasinya, sehingga mempunyai kemungkinan merubah pandangan – pandangannya dalam waktu yang relatif singkat.; Bidang ilmu dan lapangan kerja di bidang komunikasi lalu berkembang.
Berbagai perkembangan kondisi yang diungkap diatas, berdampak pula bagi pola aktivitas komunikasi yang diistilahkan sebagai berkembangnya pola dan fungsi serta manfaat interaktivitas atau interactivity dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, termasuk ekonomi, keuangan dan bidang politik.

KONVERGENSI
Keadaan menuju satu titik pertemuan; memusat; (Ref. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001, P 592)

MERGER TEKNOLOGI
Awalnya : teknologi-teknologi berkembang sendiri-sendiri, akibat perkembangan teknologi, teknologi-teknologi tersebut menjadi saling terkait. Perbedaan-perbedaan di dalam hal pengumpulan, pengiriman, penyimpanan, dan pengolahan informasi telah dapat diatasi
Industri komputer berkembang sangat pesat memicu perkembangan teknologi lain, Komputer juga berperan dalam perkembangan teknologi telekomunikasi

Koneksi telepon yang sederhana
mendorong lahirnya jaringan komunikasi. Faktor Jarak dalam berkomunikasi mendorong lahirnya jaringan komunikasi jarak jauh atau dikenal dengan istilah Jaringan Telekomunikasi
àKoneksi sederhana tidak mencukupi bila manusia yang akan berkomunikasi jumlahnya lebih dari satu pasang

Perbedaan Masyarakat Agraris, Masyarakat Industri, dan Masyarakat Informasi
Sumber daya yang diolah:
- SDA (angin, air, tanah, manusia) masyarakat agraris
- Membuat tenaga(listrik, bahan bakar) masyarakat industri
- Informasi (transmisi data dan komputer) masyarakat informasi
Sumber daya yang dibutuhkan:
- Bahan mentah / alam masyarakat agraris
- Modal masyarakat industri
- Pengetahuan masyarakat informasi
Keahlian SDM yang dibutuhkan:
- Petani, pekerja tanpa skill tertentu masyarakat agraris
- Ahli mesin, pekerja dengan skill khusus masyarakat industri
- Pekerja profesional (dengan skill tinggi) masyarakat informasi
Teknologi:
- Alat-alat manual masyarakat agraris
- Teknologi mesin masyarakat industri
- Teknologi cerdas masyarakat informasi
Prinsip perkembangan:
- Tradisional masyarakat agraris
- Pertumbuhan ekonomi masyarakat industri
- Penerapan pengetahuan dalam teknologi masyarakat informasi
Mode produksi dalam bidang ekonomi:
- Pertanian, pertambangan, perikanan, peternakan. masyarakat agraris
- Produksi, distribusi barang; konstruksi berat. masyarakat industri
- Transportasi, perdagangan, asuransi, real estate, kesehatan, rekreasi, penelitian, pendidikan, pemerintahan. masyarakat informasi
Perkembangan peradaban manusia terasa begitu cepatnya, kita tentunya mengenal masyarakat primitif, pada era itu seseorang untuk mendapatkan suatu barang harus ditukar dengan barang lagi (barter), kemudian meningkat ke masyarakat agraris, kemudian masyarakat industri. Dari masyarakat indusri loncat ke masyarakat informasi (era informasi). Mengapa dikatakan loncat ke masyarakat informasi ? karena kita baru memulai melangkah ke masyarakat industri, era informasi sudah datang. Dengan era informasi ini, semuanya menjadi serba yaitu serba murah, cepat, tepat, dan akurat. Namun disamping itu ada sisi negatifnya, tergantung kita mau kemana melangkah. Contoh dengan era informasi ini seorang auditor dapat melakukan supervisi audit ditempat yang berbeda, melakukan transaksi bisnis melalui internet (e-commerce). Dan bisa juga menyerap informasi budaya yang jelek, yang dapat merubah perilaku dan etika seseorang. Oleh karena itu diperlukan sikap arif dalam menyikapi era informasi ini, kita tidak boleh terjebak perdebatan dampak positif dan negatifnya era ini, yang akhirnya mandeg dan tidak berubah. Yang harus kita bangun adalah kemauan untuk merubah diri.
 
Tantangan Masuknya Masyarakat Informasi di Indonesia
 
Sejak lama kita mengenal adanya masyarakat agraris, yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan sebagainya. Mereka menggantungkan hidupnya pada kesuburan tanah dan curah hujan yang datang sepanjang tahun. Tapi komoditi yang dihasilkan masih sangat terbatas pada kebutuhan domestik rumah tangga. Situasi seperti ini terutama terjadi hingga 1700 masehi.
 
Pada perkembangannya, masyarakat agraris ini mulai beralih ke sektor industri, terutama saat ditemukannya mesin uap di Eropa. Hasilnya tidak hanya untuk kebutuhan domestik, namun sudah mengarah pada produksi besar-besaran untuk kepentingan pasar. Seiring perjalanan, banyak teknologi baru ditemukan untuk membantu manusia dalam melakukan kegiatannya. Masyarakat industri ini dimulai pada era setelah1700 masehi. 
 
Selama lebih dari 3.000 tahun masyarakat industri eksis dalam ativitasnya. Kondisi tersebut telah mempengaruhi pola pikir dan aktivitas manusia. Orientasi pada pasar menandai era industri ini Indikatornya, siapa yang menguasai pasar, maka dia akan menguasai kehidupan ekonomi. Kehidupan yang berorientasi demikian sangat mempengaruhi kebijakan dan pola ekonomi suatu daerah. 
 
Lebih jauh lagi, dengan adanya globalisasi, maka pasar menguasai dunia. Sehingga kebijakan internasional dianggap relevan dan diakui bersama. Dampak negatifnya, kebijakan pasar bebas  merugikan sebagian dari wilayah suatu negara. Contohnya adalah aturan pengolahan hutan di suatu daerah yang berdampak pada kerusakan hutan di suatu tempat. Masyarakat yang hidup berdampigan dengan hutan terpaksa merelakan hutannya hancur untuk memenuhi kebutuhan intenasional. 
 
Selanjutnya masyarakat informasi yang baru mulai dibicarakan pada 1962, bahwa informasi itu penting. Informasi dapat mempengaruhi kebijakan dan sumber-sumber kehidupan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa siapa yang memiliki informasi ia menguasai dunia. 
 
Pengertian yang umum tentang masyarakat informasi atau information society adalah masyarakat suatu keadaan masyarakat dimana produksi, distribusi dan manipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Jadi dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan. 
 
Kondisi ini ditandai oleh kebutuhan masyarakat akan informasi. Masyarakat menggap penting adanya informasi pada kehidupannya sehari-hari. Industri yang berkembang dalam era ini adalah industri percetakan. Tingginya produksi koran, buku, majalah menjadi momentum pada masa masyarakat industri. Jika pada masyarakat industi orang yang kaya modal dan memiliki kuasa akan mesin-mesin industri menjadi seorang publik figur, maka pada masyarakat ini orang yang memiliki informasi adalah seorang yang dianggap penting.
 
Di Indonesia sendiri masa ini diikuti oleh mulai dibangunnya industri media. Stasiun TV pertama kali masuk indonesia yakni TVRI yang masih hitam putih pada tahun 1962 bersamaan dengan Asian Games ke IV. Selanjutnya banyak juga muncul industri media seperti media cetak, radio dan lain sebagainya.
 
Betapa pentingnya industri tersebut sehingga pemerintah Indonesia pada saat itu menggulirkan dananya untuk industri ini. Namun, corong informasi ini digunakan pemerintah untuk banyak mempengaruhi opini publik. Yang banyak ditanyangkan adalah informasi mengenai keberhasilan pemerintah, sedangkan edukasi masyarakat sangat sedikit. Pada saat itu hampir tidak ada informasi demonstrasi kepada pemerintah yang masuk dalam saluran tersebut. Begitupula halnya dengan stasiun radio pemerintah, informasinya menjadi seragam dengan berita tentang pemerintah. 
 
Kondisi seperti ini diimbangi oleh mulai munculnya koran-koran lokal yang menyuarakan kondisi lokal. Banyak kondisi lokal yang perlu diangkat dan bisa menjadi isu nasional. Dengan mulai maraknya munculnya koran lokal maka pemerintah membuat regulasi menganai undang-undang jurnalistik dan penerangan dibawah menteri penerangan.
 
Lika liku perjalanan informasi indonesia sampai saat ini masih sangat kompleks. Namun, beberapa orang belum menyadari bahwa setahap demi setahap pola masyarakat telah berubah. Informasi telah berkembang pada saat ini, batas antara ruang dan waktu tidak lagi relevan dengan adanya internet. Penyembunyian informasi merupakan kejahatan besar saat ini. Produksi informasi sangat tinggi diberbagai media, siapapun dapat memberikan informasi bagi banyak orang.
 
Oleh karenanya kita harus siap menghadapi era ini dengan berbagai filter dan adaptasi yang baik. Agar era ini tidak menjadi bumerang bagi Indonesia. Seperti halnya dengan masa industri yang membuat Indonesia terseok-seok tidak siap dengan era industri lalu, sehingga masyarakat Indonesia banyak dirugikan padahal SDM Indonesia sangat cukup untuk mensejahterakan bangsanya sendiri.
 
Ciri-ciri Masyarakat Informasi
Setelah melihat uraian tentang perkembangan ICT dan globalisasi sampailah kita kepada ciri-ciri masyarakat informasi.
Diantara ciri-cirinya adalah :
a.  Masyarakat yang terkena exposure (terpaan) media massa dan komunikasi global.
b. Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
c.  Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
d. Berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem masyara- kat global.
e. Mengakses informasi super highway (berkecepan tinggi)
Masyarakat informasi masyarakat akan menjadi :[14]
i) terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori,
ii) demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih demokratis dibandingkan masyarakat industri.
iii) disentralisasi, kekuasaan berbagi, adanya otonomi daerah,
iv) bidang pekerjaan dari manufacture ke jasa, ciri pekerjaan berbasis ilmu pengetahuan, otomasi, pemecahaan masalah dan innovasi (lihat Masuda),
v) ketergantungan kepada ICT, komputer merupakan teman sejawat demokrasi yang paling penting sejak ditemukannya kotak suara (Toffler, 1992).
 
Ciri – ciri Masyarakat Informasi
·         Adanya level intensitas informasi yang tinggi (kebutuhan informasi yang tinggi) dalam kehidupan masyarakatnya sehari – hari pada organisasi – organisasi yang ada, dan tempat– tempat kerja
·         Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan sosial, pengajaran dan bisnis, serta kegiatan– kegiatan lainnya.
·         Kemampuan pertukaran data digital yang cepat dalam jarak yang jauh
Contoh dari Masyarakat Informasi
·         Mailing List
·         Chatting
·         Friendster
Kelebihannya
Penerima manfaat mengindikasikan mereka yang mampu memahami berbagai dimensi dari dampak informasi dan oleh karenanya lebih mampu belajar untuk mendapatkan, menggunakan dan menyebarkan informasi ke lingkungan mereka.  Rentetan cerita sukes muncul baik di kelompok usaha dan kelompok yang lebih luas yang mewakili kelompok dalam masyarakat informasi yang menikmati manfaat tertentu dari ICT. Kelompok kelompok ini mampu menggunakan peran ICT dalam konteks mereka sendiri yang berbeda dari kelompok lain.
Untuk bidang usaha, beragam inovasi dalam ICT secara intensif diteliti dengan fokus untuk mendapatkan keunggulan bersaing dari para rival. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan-perusahaan melancarkan strategi yang berkisar dari keunggulan dalam biaya, spesialisasi atau ceruk pasar baru, yang dijabarkan kedalam efisiensi operasional dan aktifitas-aktifitas unik. Untuk mencapai efisiensi operasional, perusahaan melaksanakan serangkaian program peningkatan kualitas, seperti Total Quality Management, Business Process Reengineering, Analisa Economic Value-Added, Activity-Based Management dan lainnya. Hanya dengan mengkombinasikan efesiensi operasional dengan aktifitas-aktifitas bisnis yang unik yang membedakan dari lainnya, baru perusahaan dapat menikmati keunggulan yang bertahan untuk waktu yang lama.
Diluar bidang bisnis, penetrasi ICT sangat berdampak pada sejumlah komunitas, khususnya negara-negara berkembang. Di bidang pendidikan, pembaruan dibidang sistem pendidikan menjadi mungkin dengan memperkenalkan komputer rumah sebagai media pelengkap untuk memperluas perolehan informasi bagi anak-anak.
Di bidang layanan publik, penggunaan sistem pajak online untuk melaporkan pajak tahunan dan pengembangan website otoritas pajak yang menyajikan informasi seputar sistem pajak di suatu negara memungkinan administrasi yang lebih efisien dan menghindari kemungkinan kecurangan yang mungkin dilakukan oleh petugas pajak dan pelaku potensial. Manfaat lain juga diterima di sektor pertanian, dimana informasi yang lebih baik diperoleh para petani dalam memperkirakan harga pasar dan menjamin terus tersedianya input dan jasa pertanian lainnya.
Kekurangannya
Pihak yang dirugikan juga muncul dari kelompok masyarakat yang sama sebagai hasil dari ketidakmampuan dalam mempertimbangkan lingkungan sosio-ekonomi dan politik pada saat kelompok tersebut mengimplementaskan inisiatif ICT. Hal itu menghalangi anggota masyarakat tertentu untuk menggunakan dan menerima ICT secara terbuka.
Di bidang bisnis, sebagai hasil dari tekanan ekonomi untuk selalu berada di atas, kompetisi yang ketat menghasilkan monopoli ketika suatu perusahaan menguasai infomasi yang terlalu banyak dari yang lain untuk berkompetisi. Situasi yang sama juga terjadi pada sektor pendidikan dimana terdapat risiko potensial akan penggunaan website yang tidak berwenang yang dilakukan oleh pelajar bahkan pengajar. Bagi pelajar di negara-negara berkembang, rasa penghormatan terhadap karya ilmiah orang lain masih rendah dibandingkan dengan teman-teman mereka di negara-negara maju.Pornografi anak juga menjadi perhatian utama di sektor pendidikan. Para pelajar dalam hal ini, diuntungkan dan juga dirugikan oleh ICT dalam konteks yang berbeda.
Era globalisasi saat ini mempengaruhi pola kehidupan masyarakat informasi (life styles),  perubahan jabatan(changing careers), transaksi elektronik yang memerlukan undang-undang dan peraturan yang baru (changing regulators).
 
Maaf bila tulisan ini adalah saduran dari Blog lain, namun saya sekarang sangat tertarik dengan persoalan tentang Cyber journalism ini khususnya yang menjadi perdebatan sekarang di Amerika, jadi saya mengambil salah satu tulisan disalah satu Blog yang berjudul :Communication and Media“
Globalization of Information and the arrival of internet has been influence mainstream media practice since non-journalists has ability to “publish” their words as citizen journalist. This shift from journalists as gatekeepers to citizens as reporters has profound implications for news organizations that “might have completely underestimated the influence of this new medium. The development of online journalism in this case than being mainstream media’s chalanges to be able to survive in controling the distribution of information and news.
Key words: online journalism, online media, citizen media, citizen journalism
A. PENDAHULUAN
Era global bisa dibilang memberikan pengaruh pada semua bidang kehidupan manusia tak terkecuali jurnalisme. Munculnya internet memunculkan julukan baru bagi media senior-nya yaitu televisi, radio, media cetak sebagai traditional media. Ini berarti bertambahlah channel bagi para jurnalis untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat yaitu internet yang disebut sebagai the new media yang menurut Denis McQuail (2000) lebih interaktif dan memberikan otonomi kepada user untuk menjadi audience aktif, bahkan secara pada keadaan tertentu, audience memiliki posisi ‘sejajar’ dengan jurnalis.
Pengaruh the new media terlihat dari perubahan channel informasi dari media tradisional menjadi online media. Selain itu juga munculnya konsep citizen media yang mendapat tanggapan sceptis dan optimis dari maistream media.
Saat ini semua media tradisional di Indonesia sedang berlomba membuat versi online seiring dengan perkembangan jumlah pemakai internet di Indonesia, dimana saat ini sudah mencapai 25% dari total penduduk Indonesia (Tempo, edisi 5 April 2009). Ini artinya dunia jurnalistik di Indonesia sedang memasuki era baru globalisasi informasi yang tentunya tidak akan bisa terhidar dari tantangan-tantangan yang dikemukakan diatas.
B. ISTILAH TERKAIT
Ada beberapa istilah yang harus diperhatikan sebelum membahas lebih lanjut tentang tantangan jurnalis di era internet:
• Media massa (mass media) adalah semua organisasi yang mengumpulkan, memfilter dan menyiarkan berita dan informasi, meliputi stasiun televisi, surat kabar, radio, situs berita
• Tradisional media atau disebut juga mainstream media adalah semua media massa diluar internet yaitu televisi, radio dan media cetak
• New media atau media baru adalah internet
• Jurnalis profesional adalah seseorang yang bekerja di media massa formal baik di media tradisional maupun media baru dan memiliki keahlian khusus mencari, menulis dan menyiarkan berita.
• Jurnalis warga (Citizen journalis) adalah warga biasa yang menjalankan fungsi selayaknya jurnalis profesional yang pada umumnya menggunakan channel media baru yaitu internet untuk menyebarkan informasi dan berita yang mereka dapat.
• Jurnalisme online (online journalism) adalah praktek jurnalistik yang menggunakan channel internet. Bisa jadi online jurnalism dilaksanakan oleh jurnalis profesional yang bekerja di sebuah situs berita formal dan bisa juga dilakukan oleh jurnalis warga yang menulis di blog-nya.
• Online media adalah semua media yang menggunakan internet untuk menjalankan operasinya, misalnya situs berita, informasi dan hiburan atau portal dan blog
• Online news adalah berita yang didistribusikan via internet
• Online news site adalah media organisasi yang menyebarkan beritanya lewat situs atau web
• Citizen journalism adalah praktek jurnalisme yang dilakukan oleh non profesional jurnalis dalam hal ini oleh warga
• Citizen media adalah channel yang digunakan untuk menjalankan citizen journalism biasanya menggunakan internet.
C. KEMUNCULAN JURNALISME ONLINE
Online media adalah bagian dari the new media seperti yang dikemukakan oleh Denis McQuail (2000). Online media memiliki karakteristik yang berbeda dibanding media tradisional hingga hingga dalam kasus ini menimbulkan perubahan posisi audience, dimana audience memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam proses produksi berita bahkan lebih dari itu, audience yang biasanya diposisikan dibawah jurnalis profesional pada beberapa kasus (baca: citizen journalist ohmynews.com) kini menjadi sejajar dengan jurnalis profesional.
Karakter selanjutnya adalah immediacy yang memungkinkan updating informasi melebihi kecepatan media tradisional. Setidaknya internet bisa mengalahkan media cetak yang harus mencetak berita keesokan harinya dan televisi yang harus melakukan persiapan sebelum siaran. Online journalism juga memiliki kelebuhan berupa multimedia capability yang memungkinkan pesan bisa disampaikan dalam berbagai versi dari teks, video maupun audio.
Sementara itu karakter jurnalisme online yang juga penting yaitu interactivity atau timbal balik yang memungkinkan adanya partisipasi audience secara langsung. Dengan cara ini online journalism bisa menjalankan fungsi two way communication dan interpersonal communication antara media dan user. Jim Hall (2001, p. 210) memberikan contoh televisi yang meningkatkan interaktivitasnya dengan membuat versi online. Menurutnya versi online dari televisi akan menghubungkan media dengan kelompok dan individu, karena pada prakteknya interaktivitas antara televisi dengan audience terbatas.
Online media juga memiliki sifat nonlinearity yang memugkinkan jurnalis lebih fleksibel dalam menyajikan berita dan memudahkan user untuk memilih tema informasi yang diinginkan. Misalnnya saja berita bertema serangan bom di JW Marriot, bisa dipisah-pisahkan dari beberapa judul seperti pelaku, korban, proses perakitan bom, dll.
Jurnalisme online juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media tradisional yaitu multimedia capability dimana media online bisa menampilkan informasi dalam bentuk teks, video dan audio secara bersamaan. Contohnya yang menyediakan fasilitas audio video adalah www.liputan6.com, www.tvone.com dan www.bbcindonesia.com.
Sementara aplikasi Youtube memungkinkan siapa saja mengupload file audio video, sementrara podcasting yang memberi fasilitas upload audio telah memungkin user untuk berperan sebagai penyebar informasi layaknya jurnalis profesional. Dengan bantuan bantuan blog dan kedua fasilitas internet itu maka siapapun bisa masuk dalam lingkaran kerja jurnalisme online.
Perkembangan jurnalisme online menurut Jim Hall (2001, p.4) tidak dipungkiri akan menggeser media tradisional. Ia mengatakan terdapat hubungan erat antara media tradisional dengan internet, hingga pada pertengahan 1990-an hampir semua media nasional di seluruh dunia mulai membuat versi online.
Hal itu terbukti telah terjadi di Indonesia dimana saat ini bisa dibilang semua media tradisional besar di Indonesia sudah memiliki versi online. Online news site yang cukup besar diantaranya kompas.com, liputan6.com, mediaindonesia.com, suaramerdeka.com, tvone.com, dll. Sementara portal atau situs informasi, hiburan dan berita yang tidak ada kaitannya dengan media tradisinal juga bisa eksis di Indonesia diantaranya detik.com, okezone.com, inilah.com dan vivanews.com.
Di Amerika tempat kelahiran media online, memperlihatkan indikasi jelas keruntuhan media tradisional dalam hal ini media cetak akibat adanya media baru itu. Berdasarkan sumber dari Majalah mingguan Tempo edisi 5 April 2009, media cetak besar di AS diantaranya Chicago tribune, Philadelphia Inquirer dan Post-intelligencer memutuskan untuk menerbitkan versi onlinenya saja.Hal ini disebabkan karena 40 persen warga AS sudah menggunakan media online untuk mengakses berita.
Meski di Indonesia belum ada indikasi runtuhnya media cetak, namun tidak menutup kemungkinan hal itu juga akan terjadi di Indonesia. Selain dari munculnya situs media online milik mainstream dan situs online murni, indikasi pergeseran penggunaan media tradisional ke media online di Indonesia juga bisa dilihat dari perkembangan penguna internet yang mencapai 25 % dari total penduduk Indonesia. Selain itu perkembangan mobile phone dan wifi juga saat ini sudah mempermudah masyarakat mengakses internet.
D. SKEPTISME DAN OPTIMISME TERHADAP CITIZEN JOURNALISM
Kemuculan internet memberikan peluang bagi non jurnalis (citizen journalist) untuk mempublish artikel mereka di media baru ini. Inilah perubahan besar sepanjang sejaran jurnalisme dimana channel internet telah menggeser posisi jurnalis sejajar dengan audience yang menjadi reporter.
Perdebatan tentang kemunculan jurnalisme baru ini terus berlanjut, baik yang pro maupun yang kontra. Skeptisme muncul dari para jurnalis profesional yang mempertanyakan profesionalisme warga dalam melaporkan berita, namun tak sedikit para pengamat media yang tanpa ragu memberikan dukungan pada citizen journalist.
Dalam pengantar artikel tentang citizen journalism di Nieman Report, sebuah jurnal tentang jurnalisme yang diterbitkan Harvard University disebutkan bahwa Dan Gillmor, penulis buku “We the Media: Grassroots Journalism by the People, for thePeople,” berpendapat bahwa telah muncul ekosistem media baru yang memungkinkan adanya percakapan multidirectional yang memperkaya dialog di tataran masyarakat sipil.
Dukungan terhadap jurnalisme warga ternyata juga datang dari kalangan wartawan. Richard Sambrook, wartawan BBC’s World yang mengatakan bahwa sudah terjadi pembentukan jaringan informasi di era global yang memungkinkan munculnya interaksi yang tinggi antara BBC dengan audience. Ia mengamati bahwa para jurnalis BBC harus bisa bekerjasama dengan audience dengan memberi kesempatan untuk memberikan kontribusi pada informasi di BBC.

Sementara Jean K. Min, direktur Ohmynews Internasional memiliki pandangan cukup menohok jurnalis profesional dengan mengatakan bahwa pembaca bukan lagi konsumen pasif dari reporter-reporter arogan, namun pihak aktif yang membuat dan mengkonsumsi berita yang mereka buat sendiri.
Jika berbicara tentang kontribusi citizen journalist sendiri, bisa dilihat dari berbagai peristiwa di belahan bumi yang penyebaran informasinya justru bersumber dari blog warga yang dalam hal ini berperan sebagai citizen journalit. Seth Hettena (Nieman Report, 2005), seorang koresponden The Assiciated Press in San Diego yang menulis tentang militer merasakan peran penring isi blog dan web presonal milik warga untuk kepentingan liputannya.
Di Indonesia, jurnalisme warga juga bisa dibilang sudah mulai berkembang dan kegunaannya dirasakan saat adanya peristiwa-peristiwa besar seperti serangan teroris dan bencana alam. Stuart Allan (2006, p.14) mengatakan the Washington Post menggunakan informasi blog warga dalam melaporkan tsunamy Aceh, 24 Desember 2004 sebelum berhasil mengirim jurnalisnya di area bencana.
Ditengah munculnya optimisme terhadap perkembangan dan kegunaan jurnalisme warga, muncul juga skeptisme yang mempertanyakan eksistensi jurnalisme baru ini yang datang dari mainstream media. Shayne Bowman and Chris Willis dalam artikelnya berjudul “The Future Is Here, But Do News Media Companies See It?” mengatakan bahwa saat ini memang era CJ, namum apakah media tradisional mau menerimanya? Ia mengatakan bahwa media tradisional sepertinya belum mau menerima apalagi mengadopsi prinsip-prinsip jurnalisme warga.
Dalam thesis yang dibuat oleh mahasiswa Master Art in Journalism Ateneo de Manila University, Moch. Nunung Kurniawan tahun 2006, beberapa praktisi media di Indonesia masih menjaga jarak dengan online media. Misalnya saja Rosiana Silalahi, yang saat itu masih menjabat sebagai pimred Liputan 6 SCTV mengatakan bahwa SCTV tetap sebuah stasiun TV yang berada pada jalur mainstream dengan mengandalkan wartawan professional untuk berita. Ia berpendapat wartawan profesionallah yang melakukan tugas jurnalistik karena sudah dibekali dengan kemampuan peliputan yang mumpuni dan dibimbing dengan kode etik jurnalistik.
Kurniawan juga mengemukakan kekhawatiran yang disampaikan Budiono Dharsono, pemimpin redaksi Detik – situs terbaik di Indonesia denga 7,5 juta page view per hari mengakui bahwa kekhawatiran akan turunnya kredibilitas portalnya, kemungkinan masalah hukum dan kurangnya pemahaman atas kode etik jurnalistik dari reporter warga membuat Detik setengah hati menerapkan jurnalisme warga. Mereka menerima foto pembaca sejak tahun 2004 dan menampilkannya di situs Detik jika foto tersebut benar. Mereja juga tidak menampilkan berita dari warga hanya menindaklanjuti laporan dari warga.
Sikap seperti itu yang dikatakan Bill Kovach, seorang editor di the New York Time, sebagai sikap jurnalis yang tertutup terhadap perkembangan media baru. Ia mengatakan bahwa terlalu banyak jurnalis profesional terutama jurnalis yang ada di generasi Bill yang masih bingung terhadap tantangan media baru bagi jurnalis dan cenderung pasif terhadap kesempatan media tradisional atas keberadaan media baru ini.
Yang pasti sejak tahun 2002-nan, citizen media telah berkembang pesat yang mencoba mencari eksistensi di tengah atmosfer media tradisional. Dengan adanya internet, citizen media mampu menyebarkan informasi dalam bentuk teks, audio, video, foto, komentar dan analisis. Bahkan mampu menjalankan fungsi pers seperti watchdog, filter informasi, pengecekan fakta bahkan pengeditan.
Allan menegaskan Citizen Media telah menjadi trend baru yang seharusnya mendapat perhatian dari media tradisional, termasuk di Indonesia. Ia mengamati, dengan kekhawatiran dan ketakutannya, media tradisional mulai belajar bagaimana mengubah konsep jurnalisme mereka dari pendekatan authoritarian menjadi top-down untuk bisa bersaing di era baru ini, termasuk salah satu strategi agar tetap dekat dengan audience mereka.
Untuk menjelaskan fenomena adanya kolaborasi antara citizen journalism dengan tradisional media ini, John Hiler (Nieman Report, 2005, p. 9) dalam artikelnya “Blogosphere: The Emerging Media Ecosystem” memperkenalkan munculnya konsep yang disebut Media Ecosystem. Konsep ini menjelaskan adanya hubungan baik antara citizen media dengan maisntream media. Proses ini terjadi saat blogger mendiskusikan dan mengembangkan berita yang diproduksi oleh maistream media, dimana didalamnya terdapat aktifitas citizen journalism, grass-roots reporting, laporan saksi mata, komentar, analisis, aktifitas watchdog, pengecekan fakta, termasuk menjalankan peran sebagai sumber berita dan pemberi ide berita.
Lalu bagaimana masa depan citizen media? Tak bisa dipungkiri citizen journalism akan menjadi konsep yang membuat frustasi mainstream media karena fungsi dan perkembangannya yang terus menarik perhatian warga sendiri. Stuart Allan (Nieman Report, 2005, p. 11) menawarkan beberapa point penting keberadaan media baru yang perlu diperhatikan mainstream media sebagai bahan pertimbangan agar old media bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan globalisasi informasi, yaitu:
• Situs berita online akan membantu mainstream media untuk mengintegrasikan isi informasi mereka dengan informasi yang dibuat warga. Wartawan yang meliput suatu kejadian bisa menggabungkan fakta yang didapatnya dengan informasi di blog milik warga. Di Indonesia praktek ini sudah banyak terjadi dalam proses newsgathering misalnya dalam peristiwa Tsunamy Aceh, Bom Bali dan Jakarta, dan peristiwa besar lainnya. Richard Sambrook (2005, p.15) menulis pengalaman yang sama yang dialami oleh BBC saat peliputan bom teroris di kereta bawah tanah di London dimana dalam waktu 6 jam redaksi BBC menerima 1000 foto, 20 amateur video dan 20.000 email yang dikirim oleh warga. Disinilah BBC menyadari bahwa warga sudah menjadi partner BBC dalam mencari informasi yang dibutuhkan warga.
• Munculnya internet mobile akan membawa perubahan dramatik tentang bagaimana berita dibuat dan disebarkan. Inilah fenomena yang terjadi di Indonesia dimana mobile internet berkembang begitu pesat, yang mulai dijajaki oleh media tradisional di Indonesia, misalnya dengan memproduksi e-paper yang bisa didistribusikan lewat mobile internet.
• Citizen media akan mendorong transparasi yang semakin terbuka dalam pelaporan berita. Hal ini menyebabkan para jurnalis profesional mulai membuat blog untuk mencari feedback informatif dari audience. Di Indonesia bisa diliat dalam blog para jurnalis yang cukup aktif seperti blog wartawan kompas di www.kompasiana.com dan blog jurnalis SCTV di www.blog.liputan6.com.
• Citizen media akan menggeser otoritas penguasa informasi dari ranah institusi media ke otoritas individu atau komunitas. Saat ini pergeseran ini nampak jelas dalam peristiwa-peristiwa besar dimana jurnalis profesional mau tidak mau harus menayangkan foto, video maupun data yang didapat oleh warga. Terakhir di Bom JW Marriot dan Ritz Carlton, video amateur menjadi satu-satunya gambar yang ditayangkan oleh televisi saat menggambarkan keadaan beberapa saat setelah bom meledak.
• Perkembangan online media telah merubah pendidikan jurnalisme, termasuk yang dilakukan oleh institusi media. Misalnya BBC yang melakukan pendidikan broadcast dan training media online gratis untuk mendekatkan diri pada audience dengan cara menjadikan audience mereka sebagai kontributor. Dalam contoh kasus kecil, BBC melibatkan 10 jurnalis lokal yang telah ditraining, yang selanjutnya akan menjadi bagian tim peliputan BBC. Sebuah lompatan perubahan yang belum terjadi di media televisi di Indonesia. Namun di Indonesia sudah ada program televisi yang menayangkan hasil liputan jurnalis warga dalam sebuah program di metrotv yaitu I witness. Sementara perkembangan pendidikan jurnalistik di luar institusi mainstream media juga berkembang secara dramatis, seperti pendidikan jurnalisme warga yang diadakan secara profesional oleh blog citizen journalism, Ohmynews.com di Korea Selatan. Konsep pendidikan ini di Indonesia ditanamkan oleh beberapa situs jurnalisme warga yang ada di Indonesia.
Berbagai perubahan konsep media profesional akibat adanya the new media dalam hal ini citizen media perlu dicermati jurnalis di Indonesia. Apa yang belum terjadi di Indonesia bisa saja terjadi karena globalisasi informasi pada dasarnya akan berkembang sama, meski waktu perubahan berbeda.
E. PENUTUP
Tantangan terbesar jurnalis di era globalisasi informasi ini identik dengan persaingan maistream media dengan new media dalam hal ini online media. Pihak yang merasakan dampak cukup besar dengan kehadiran media online adalah jurnalisme yang tentunya telah memiliki channel baru untuk menyebarnya informasi dan berita. Media tradisional yang pada kelahirannya tidak menggunakan channel internet dalam praktek produksi berita kini mau tidak mau harus mengikuti alur media online jika tidak ingin ditinggalkan oleh audiencenya.
Jenis jurnalisme baru yang muncul yaitu online jurnalisme yang diikuti perkembangan citizen journalism telah membuat mainstream media khawatir akan eksistensinya, meski tak banyak media tradisional yang terbuka dengan konsep baru jurnalisme ini. Beberapa media yang terbuka pada bentuk media baru ini mulai menjadikan media online sebagai supporting channel dengan membuat versi online. Sikap terbuka terhadap citizen media dipelopori oleh media sekelas BBC yang menggandeng warga untuk berkolaborasi memproduksi berita.
 
 
Januari 16, 2008 at 3:13 am (Artikel)
2008 ERA TEKNOLOGI CYBER  DI INDONESIA
  
Communication teknology prosperity for this time was grated life style,habit and culture of peoples in this world. Communication technology prosperity was created the new habits that never thingking bwfore. Even though in the political, economic, society, education and the others things of life. Caused of that strategic position, the communication technology be prime button in every habits and life style. From that so was born new companys which have a big capital to get this opportunity. The big company like Nokia or Samsung always find the new technology  inovation for customer sacrifised and satisfaction. How the technology prosperity get this opportunity in Indonesian 2008?   
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini telah menggeser ritme, gaya, kebiasaan dan budaya  hidup umat manusia di dunia ini. Perkembangan teknologi komunikasi juga telah melahirkan kebiasaan-kebiasaan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Baik dalam dunia politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan lini kehidupan lainnya. Karena posisinya yang strategis itu teknologi komunikasi menjadi kunci utama dalam setiap pola dan prilaku kehidupan sehari-hari.  Karena itulah kemudian lahir perusahaan-perusahaan yang berkekuatan modal memanfaatkan peluang bisnis yang cukup menjanjikan ini.  Perusahaan besar seperti Nokia atau Samsung terus mencari penemuan-penemuan baru teknologi komunikasi dalam rangka meningkatkan pelayanan mereka kepada pelanggannya. Bagaimana peluang perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia 2008 ini?
Batasan Teknologi Komunikasi
Sebelum panjang lebar menjelaskan tentang teknologi komunikasi, terlebih dahulu saya ingin menguraikan batasan teknologi komunikasi dalam artikel ini.  Setiap manusia tidak akan mungkin dapat hidup sendiri dan selalu akan memerlukan bantaun orang lain dalam menjalani kehidupan di dunia. Agar dapat berlangsung kehidupan yang serasi dalam kelompok manusia, maka manusia perlu untuk saling bertukar informasi
Saling bertukar informasi atau berita yang berjalan lancar dan terus menerus dikenal dengan istilah Komunikasi.  Komunikasi berasal dari bahasa Latin : Communis = sama (common). Komunikasi berarti kita  mengupayakan suatu kesamaan (commoness) persepsi  dengan orang lain. Lalu  Teknologi komunikasi Adalah perangkat dan system hasil rekayasa manusia yang digunakan sebagai media transmisi atau medium untuk menyampaikan pesan, opini atau gagasan kepada orang lain atau khalayak. Beberapa contoh yang bisa dikatakan sebagai  teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon, fax, komputer, internet.

MACAM-MACAM KOMUNIKASI
Dilihat dari alat dan perangkat yang digunakan manusia dalam melakukan komunikasi, maka komunikasi dapat dibedakan atas : Komunikasi Akoptika adalah komunikasi yang menggunakan akustika (bunyi) dengan sasaran indera telinga dan sekaligus menggunakan optika (optik, dengan sasaran indera mata. Komunikasi jenis ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang sederhana dan bersifat konvensional, misalnya siulan, bunyi kentongan, dan sebagainya yang dapat didengar oleh telinga manusia, serta api,, asap, isyarat, yang dapat dilihat dengan indera mata. Komunikasi Grafika adalah Komunikasi yang menggunakan alat-alat cetak, sehingga menghasilkan bahan tercetak/tertulis seperti surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya.  Komunikasi jenis ini sering disebut juga komunikasi tertulis. Komunikasi Elektronika adalah komunikasi yang menggunakan alat-alat elektronika atau perangkat telekomunikasi seperti radio, televisi, telepon, telex, fax dan sebagainya. Komunikasi Cyber adalah komunikasi yang menggunakan media internet sebagai alat komunikasi. Termasuk di dalamnya adalah Eelektronik Mail, Mailing List, Online News, Chatting, VOIP dan lain sebagainya.  
TEKNOLOGI CYBER
Kehadiran telepon seluler alias handphone dalam kehidupan kita merupakan suatu lompatan besar dalam sejarah komunikasi manusia. Teknologi seluler adalah teknologi komunikasi yang paling modern dan paling menjanjikan baik dari segi kualitas, efisiensi dan ekonomi. Salah satu kelebihan utama handphone adalah dapat memberikan keleluasaan bagi penggunanya untuk berkomunikasi di manapun dan kapan pun, bahkan sambil bergerak sekalipun. Saat ini, komunikasi bergerak atau mobile communication menjadi tren dan gaya hidup yang semakin digemari. Bahkan di banyak negara seperti Indonesia, Jepang dan Finlandia, pelanggan handphone jauh lebih banyak dari pelanggan telefon rumah (fixed telephone). Ini tak lain adalah keberhasilan gabunga teknologi komunikasi yang semakin maju.Dalam satu negara, ada banyak operator seluler yang saling berkompetisi memberikan pelayanan terbaik, mengingat keuntungan yang menggiurkan dari bisnis tersebut. Katakanlah Indonesia memiliki Telkomsel dan Indosat yang ber-platform teknologi 2G, dan baru-baru ini muncul operator dengan platform 3G yaitu Telkom Flexi, Esia dan Fren/Mobile 8. Negara Jepang dengan NTTDoCoMo sudah lebih dahulu menggunakan teknologi 3G dibandingkan negara Asia lainnya. Kebijakan pemerintah Jepang untuk beralih dari 2G ke 3G karena kebutuhan pasar yang semakin membesar. Selain itu, teknologi 3G mampu memenuhi kebutuhan tersebut.2G dan 3G adalah  Teknologi komunikasi bergerak, di bagi dalam beberapa generasi, yaitu Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang menggunakan sistem analog, contohnya adalah AMPS (Advanced Mobile Phone System) di AS dan TACS (Total Access Communication Service) di Eropa. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri. Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros. Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, lahirlah teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA). Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps. (Disarikan dari artikel Wawan Saprudin, Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro ITB).
SARAN DAN KRITIK
 Dinamika dan pertumbuhan gabungan teknologi komunikasi  cyber dan  selular telah memasuki babak yang tidak bisa ditahan lagi. Hampir setiap bulan operator yang ada di dalam negeri meluncurkan inovasi baru mereka. Hal ini tentu saja akan berdampak positif terhadap perkembangan pertelekomukasian Indonesia. Tapi Hal ini juga bia mengakibatkan hal negatif apabila pemerintah tidak mengatur regulasi atau aturan yang menyangkuta etika dan kesopanan dalam bisnis perkembangan tekologi komunikasi saat ini. Karena itulah hendaknya pemerintah menyiapkan perangkat undang-undang yang komprehensip yang menjamin perkembangan dan pertumbuhan teknologi komunikasi di Indonesia.Daftar bacaan:1.      Don Tapscott, 2007 http://www.amazon.com/exec/obidos/redirect?link_code=as2&path=ASIN/1578511933&tag=3gnow-20Digital Capital: Harnessing the Power of Business Webs 2.      L. Friedman, 2006 The World Is Flat: A Brief History of the Twenty-first Century3.      Randi Reddick dan Elliot King,  Internet Untuk Wartawan, Yayasan Obor. Jakarta4.      Nicholas Negroponte, 2007 BeingDigital5.      Wawan Saprudin, 2006, Sejarah Cyber di Indonesia Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro ITB).6.      Veven Sp Wardhana, Televisi dan Prasangka Budaya Massa. 2001 Institu Studi Arus Informasi. Jakarta7.      www.pikiranrakyat.com8.      www.kompas.comThanks to Mbak Wegang Sulanjari di Megalanda Solo atas informasi-informasinya.